Real Madrid Ajukan Penundaan Laga Pembuka La Liga 2025/26

real madrid

Real Madrid Ajukan Penundaan Laga Pembuka La Liga 2025/26

Permintaan Resmi Menjelang Musim Baru

Real Madrid secara resmi mengajukan permohonan kepada penyelenggara La Liga untuk menunda pertandingan pertama mereka pada musim 2025/26. Pertandingan yang dijadwalkan menghadapi Osasuna di Santiago Bernabéu pada 19 Agustus itu menjadi sorotan karena waktu pelaksanaannya yang sangat dekat dengan akhir partisipasi Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub.

Klub merasa bahwa jeda waktu setelah turnamen tersebut terlalu singkat. Mereka menginginkan waktu pemulihan fisik dan mental yang lebih layak untuk para pemainnya. Pihak klub menyebutkan bahwa minimal dibutuhkan waktu istirahat selama 21 hari, serta tiga minggu untuk menjalani sesi pramusim sebelum memulai kompetisi domestik.

Real Madrid: Alasan Madrid Menolak Jadwal Awal

Partisipasi Real Madrid di Piala Dunia Antarklub berlangsung hingga pertengahan Juli 2025. Jika mereka berhasil lolos hingga final, laga pamungkas akan dimainkan pada 13 Juli. Sementara itu, pertandingan pembuka La Liga dijadwalkan hanya enam hari setelah itu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kelelahan pemain yang tidak memiliki cukup waktu untuk pemulihan dan persiapan.

Real Madrid merasa bahwa pemain yang baru menyelesaikan kompetisi besar di level internasional seharusnya tidak langsung diturunkan ke pertandingan kompetitif tingkat domestik. Bukan hanya soal fisik, tapi juga aspek mental dan risiko cedera menjadi perhatian utama. Permintaan ini pun mendapat dukungan dari Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE), yang menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran atlet secara menyeluruh.

Real Madrid: Respons Tegas dari La Liga

Namun, permintaan tersebut langsung mendapatkan penolakan dari pihak La Liga. Organisasi yang dipimpin oleh Javier Tebas tersebut menegaskan bahwa tidak ada dasar hukum yang memungkinkan penundaan pertandingan pembuka hanya karena klub baru saja tampil di ajang internasional.

Menurut La Liga, tidak ada regulasi resmi yang mengatur mengenai kewajiban memberi waktu istirahat selama tiga minggu pasca turnamen seperti Piala Dunia Antarklub. Mereka juga menolak anggapan bahwa kondisi ini bisa disebut sebagai “force majeure” karena jadwal turnamen internasional sudah diketahui sejak jauh-jauh hari.

La Liga juga menepis klaim bahwa ada kesepakatan sebelumnya dengan AFE dan klub terkait jadwal istirahat. Pihak liga menganggap semua klub telah sepakat dengan format kalender pertandingan yang telah dirancang sejak awal.

Osasuna dan RFEF Jadi Penentu Tambahan

Menariknya, Osasuna sebagai lawan dalam pertandingan tersebut menunjukkan sikap yang terbuka. Klub asal Pamplona itu menyatakan bersedia jika jadwal pertandingan harus dipindahkan. Mereka bahkan menawarkan tanggal alternatif, yakni 29 Oktober, bertepatan dengan babak awal Copa del Rey.

Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Hingga kini, RFEF belum memberikan keputusan resmi terkait permintaan tersebut. Mereka menyatakan akan menunggu hasil semifinal Piala Dunia Antarklub yang dijalani Madrid sebelum memutuskan apakah penundaan bisa dilakukan.

Jika permintaan diterima, maka Komite Kompetisi RFEF akan menetapkan tanggal baru yang sesuai dan tidak mengganggu kalender kompetisi lainnya.

Posisi AFE dalam Perselisihan Ini

Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE) menunjukkan dukungan penuh terhadap Real Madrid. Mereka mengklaim bahwa sebelumnya telah ada kesepakatan lisan antara pihak liga, federasi, dan perwakilan pemain mengenai waktu istirahat minimum. AFE menilai hak-hak pemain tidak bisa diabaikan hanya demi kepentingan penjadwalan pertandingan.

Mereka juga menggarisbawahi bahwa kompetisi seharusnya dijalankan dengan memperhatikan kondisi fisik dan beban kerja para pemain. Dalam beberapa kasus sebelumnya, pemain yang tidak mendapat waktu pemulihan yang cukup cenderung mengalami cedera jangka panjang.

Potensi Dampak terhadap Kompetisi

Jika permintaan Real Madrid dikabulkan, maka akan terjadi pergeseran dalam kalender kompetisi La Liga. Hal ini tentu akan memengaruhi tim-tim lain, termasuk Osasuna. Di sisi lain, jika penundaan tidak diberikan, Madrid mungkin harus menjalani pertandingan penting dengan kondisi tim yang belum optimal.

Kondisi ini bisa menciptakan ketimpangan performa pada awal musim, terlebih jika pemain kunci belum siap untuk kembali tampil. Dengan jadwal yang semakin padat dan partisipasi di berbagai kompetisi, kebutuhan akan rotasi pemain yang baik dan manajemen fisik akan semakin krusial.

Keputusan RFEF nantinya akan menjadi indikator penting mengenai seberapa besar fleksibilitas otoritas sepak bola Spanyol dalam menghadapi situasi yang tidak ideal. Sementara itu, para penggemar dan pengamat sepak bola masih menunggu hasil keputusan tersebut sebelum musim baru benar-benar dimulai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *