Achraf Hakimi, bek kanan yang menjadi andalan Paris Saint-Germain dan timnas Maroko, kembali menjadi pusat perhatian bukan karena penampilannya di lapangan, melainkan persoalan hukum serius yang membelitnya. Pemain berusia 26 tahun ini kini berada dalam fase genting dalam hidupnya, menanti keputusan penting terkait tuduhan pelecehan seksual yang telah menghantui namanya sejak tahun lalu.
Jaksa Ajukan Hakimi ke Pengadilan
Baru-baru ini, kejaksaan Hauts-de-Seine di Prancis mengajukan permintaan kepada hakim investigasi agar Hakimi dibawa ke meja hijau. Langkah ini menjadi sinyal bahwa otoritas hukum menilai ada cukup alasan untuk memproses kasus tersebut lebih lanjut. Kini, keputusan ada di tangan hakim penyelidik yang akan menentukan apakah bukti yang dikumpulkan cukup kuat untuk melanjutkan ke persidangan resmi. Putusan ini diperkirakan keluar dalam waktu dekat dan bisa menjadi titik balik besar dalam karier Hakimi.
Tuduhan Serius dari Awal 2023
Kasus bermula pada awal tahun 2023, ketika seorang perempuan berusia 24 tahun melaporkan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual di kediaman Hakimi di Boulogne-Billancourt. Kejadian itu diklaim terjadi ketika istri sang pemain sedang berada di luar negeri. Meskipun korban tidak langsung mengajukan gugatan hukum formal saat itu. Pihak kejaksaan memutuskan melanjutkan penyelidikan setelah menilai adanya indikasi yang layak ditindaklanjuti.
Bantahan dari Pihak Achraf Hakimi

Achraf Hakimi secara konsisten membantah tuduhan ini sejak pertama kali mencuat. Tim kuasa hukumnya menyebut bahwa sang pemain menjadi sasaran tuduhan yang tidak berdasar. Dan mereka percaya bahwa kebenaran akan terungkap seiring berjalannya proses hukum. Sebaliknya, pengacara dari pihak pelapor menyampaikan bahwa kliennya mengalami tekanan mental yang cukup berat dan sangat berharap keadilan ditegakkan.
Sikap PSG dan Sorotan Dunia Sepak Bola
Hingga saat ini, Paris Saint-Germain belum memberikan komentar resmi terbaru terkait perkembangan situasi ini. Namun sebelumnya, klub telah menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Dukungan internal dari klub diyakini masih diberikan, meskipun secara publik mereka memilih sikap hati-hati.
Ujian Hukum bagi Atlet Top Dunia
Kasus ini kembali menyalakan diskusi panjang seputar perlakuan hukum terhadap figur publik, terutama atlet profesional, yang terjerat kasus pidana. Banyak pihak menekankan bahwa popularitas atau prestasi tidak boleh menjadi tameng dalam menghadapi keadilan. Hukum seharusnya berdiri netral dan tegas, apa pun latar belakang pelakunya.
Jika pada akhirnya hakim memutuskan untuk membawa perkara ini ke sidang terbuka, maka Hakimi akan menjalani proses hukum yang bisa memakan waktu lama. Ini tentu menjadi tantangan besar yang bukan hanya memengaruhi kiprahnya di PSG, tetapi juga posisinya di timnas Maroko, terutama jelang turnamen internasional mendatang.
Masa Depan dalam Genggaman Pengadilan
Dengan karier yang sedang berada di puncaknya, sorotan terhadap Hakimi semakin intens. Apalagi, posisinya sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia menjadikan setiap langkahnya selalu dalam pengawasan media. Keputusan akhir dari hakim investigasi nanti akan sangat menentukan: apakah Hakimi bisa melanjutkan karier gemilangnya, atau justru harus menghadapi konsekuensi hukum yang panjang dan berat